Senin, 14 Juli 2014

AS Memperingatkan Invasi Darat Israel di Gaza Palestina

Palestina Terkini Amerika Serikat pada Senin (14/7/2014) memperingatkan terhadap setiap invasi darat Israel di Gaza Palestina, mengatakan akan menempatkan lebih banyak warga sipil berisiko daripada yang ketika ini menjadi korban dlm baku tembak serangan terhadap Hamas.

Tapi Gedung Putih disisi lain gak mengkritik Israel atas korban sipil di Gaza sejauh ini dari serangan, mengulas pemerintah mempunyai ”hak” serta ”tanggung jawab” untuk membela warganya dari serangan roket.

”Tak seorang pun mau melihat invasi darat karena itu akan menempatkan lebih banyak masyarakat sipil pada risiko”, kata juru bicara Gedung Putih Josh Earnest selama konferensi pers.

Ini adalah pertama kalinya bahwa Gedung Putih sudah secara khusus memperingatkan dlm sebuah forum publik terhadap invasi Israel secara penuh di Gaza, meskipun pejabat AS lainnya, termasuk Menteri Luar Negeri John Kerry, sebelumnya menceritakan Washington ngga mau melihat langkah tersebut.

Komentar ini tampaknya mencerminkan kekhawatiran AS akan kemungkinan tumbuh lebih besarnya eskalasi konflik, yg Washington sudah menawarkan untuk menggunakan leverage regionalnya utk menengahi.

Earnest menjelaskan bahwa Washington tetap khawatir tentang korban sipil dan meminta kedua belah pihak utk meminimalkan korban mereka.

Tapi dia menolak menjawab pertanyaan apakah Israel menggunakan kekuatan yang tepat, mengingat total korban meningkat di kalangan warga sipil di Jalur Gaza.

Dia meletakkan tanggung jawab pada radikal Palestina untuk mengambil langkah-langkah yang akan mengarah pada pengentasan penderitaan masyarakat sipil di Gaza.

”Kita perlu Hamas berhenti meluncurkan roket yang menempatkan masyarakat Israel dlm bahaya”, katanya.

”Pada ketika yang sama, Amerika Serikat jg sangat prihatin tentang orang-orang sipil Palestina yg berada dlm bahaya”.

”Itulah sebabnya kami sudah mendesak para pemimpin politik Israel serta pemimpin Palestina utk melakukan segala sesuatu yg dibutuhkan utk mencoba utk menjaga keselamatan & kesejahteraan warga sipil di kedua sisi perbatasan”.

Jihadis IS Mengeksekusi Empat `Mata-mata` Suriah di Irak

Irak terkini Militan jihadis IS mengeksekusi di depan publik empat pria Suriah di kota Irak barat lantaran dugaan mata-mata untuk rezim Presiden Bashar al-Assad, saksi serta dokter mengatakan pada hari Senin(14/7/2014).

Militan mengibarkan bendera Negara Islam (IS) dan kelompok tersebut membawa tersangka ke jalan utama di al-Qaim, dekat perbatasan Irak dengan Suriah, dalam sebuah konvoi truk pada hari Minggu, kata para saksi mata.

Salah satu militan kemudian mengumumkan bahwa mereka merupakan mata-mata utk rezim Assad, & orang-orang ini terlihat tangan mereka diikat kemudian ditembak mati satu / satu.

Mayat mereka dibawa pergi dengan ambulans, & Dr Mustafa Shawqi dari rumah sakit Al-Qaim mengkonfirmasi kematian ini.

Jihadis IS sudah berulang kali melakukan eksekusi di Irak & Suriah, dan telah mendokumentasikan secara online perbuatan mereka dgn foto-foto mengerikan dari korban-korban mereka, termasuk beberapa yg telah dipenggal kepalanya.

Gerilyawan menguasai Al-Qaim bulan lalu setelah operasi ofensif besar-besaran berhasil menguasai wilayah sangat luas dari lima provinsi utara dan barat Baghdad.

Menurut badan pengungsi PBB, ada lebih dari 4.500 pengungsi Suriah di provinsi Anbar Irak, banyak dari mereka berada di sebuah kamp di dekat Al-Qaim.